Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah - Jamur tiram adalah salah
satu jenis jamur yang cukup mudah untuk dibdidayakan. Selain itu penyesuaian
jamur tiram terhadap kondisi lingkungan juga tidak sulit. Ada banyak sekali jenis jamur tiram
(Pleurotus ostreatus), mulai dari abu-abu, tiram putih, cokelat dan juga emas.
Saat ini, kebutuhan akan jamur tiram selalu tinggi karena disukai semua
kalangan masyarakat. Bahkan kreasi makanan dari bahan jamur ini juga semakin
banyak saja. Usaha budidaya jamur tiram telah banyak diusahakan di rumah.
Karena menjalankan usaha ini di
rumah sendiri sangat mudah dan sangat menjanjikan untuk pemula. Berikut akan
dijelaskan langkah-langkah budidaya jamur tiram di rumah:
Baca juga: cara beternak sapi limosin
a. Pemilihan
Bibit
Dalam
budidaya jamur tiram, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pemilihan
bibit. Pilihlah bibit yang berkualitas agar jamur tiram yang dihasilkan juga
berkualitas. Untuk mendapatkan bibit jamur tiram terbaik, dapat dilakukan
dengan dua cara:
1.
Membibitkan
sendiri bibit murni hingga mendapatkan bibit F1
2.
Membeli
dari instasi penyedia bibit jamur Tiram yang terpercaya
b. Pembuatan
Media Untuk Jamur Tiram
Media tanam yang biasa
digunakan untuk jamur tiram terdiri dari beberapa bahan yang kemudian
dikombinasikan menjadi satu yaitu: serbuk kayu bekar gergaji sebanyak 80%,
bekatul sebanyak 10-15%, kapur CaCo3 sebanyak 3% dan air kurang
lebih 40-60%.
Cara
membuat baglog:
Untuk membuat 100 kg
media tanam untuk jamur Anda gunakan 80 kg serbuk kayu atau serbu gergaji yang
halus, berikutnya bekatulnya adalah 15 kg dan kg untuk kapurnya. Berikutnya
aduk dan campurkan bahan tersebut hingga semua bahan bercampur rata. Setelah
itu, masukkan air sekitar 60% dari jumlah bahan media tanam. Cara menanam jamur
tiram adalah dengan mengetes media tanam jika sudah bercampur dengan baik.
Lakukan pengetesan dengan cara menggenggam media tanam jika sudah tidak ada
airnya dan jika dijatuhkan media tanam tidak pecah maka media tanam tersebut
sudah siap untuk ditanami jamur. Berikutnya media tanam difermentasi selama 5
hingga 10 haru dalam suhu ruangan 70%.
c. Fermentasi
Media Tanan Budidaya Jamur Tiram
Fermentasi media tanam
sangat penting untuk mempercepat pelapukan dan mematikan jamur liar yang dapat
mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Cara fermentasinya adalah dengan didiamkan
selama kira-kira 5-10 hari. Selama proses fermentasi, suhu akan meningkat
mencapai 70oC, selama itu juga perlu dilakukan pembalikan bahan
setiap hari agar proses pelapukan dapat merata. Bahan siap digunakan ditandai
dengan berubahnya warna baglog menjadi cokelat kehitaman.
d. Sterilisasi
Media Tanam
Setelah media tanam di
fermentasi, masukkan jamur tiram ke media tanam dalam plastik polipropilen.
Setelah media dipadatkan hingga membentuk botol atau yang sering disebut
baglog. Pada ujung plastik dipasang ring dan kemudian ditutup kapas. Berikutnya
adalah membungkus baglog untuk sterilisasi dengan menggunakan drum. Gunakan api
dengan panas sekitar 95 hingga 110 derajat celcius dalam waktu 10 jam. Setelah
dikukus agar steril Anda bisa mendinginkan kembali baglog untuk tanaman ini
dengan cara didiamkan saja.
e. Proses
Inokulasi, inkubasi dan pertumbuhan jamur tiram.
Baglog yang telah
disterilisasi sebaiknya dipindah ketempat inokulasi dan didiamkan 24 jam untuk
mengembalikan ke suhu normal. Ruangan inokulasi harus dalam keadaan steril dengan sirkulasi udara yang sangat baik untuk
meminimalisir tercemarnya baglog dari spora pathogen juga bakteri.
Setelah itu, masukkan
bibit pada baglog caranya adalah mengambil botol bibit. Selanjutnya ujung bolot
disemprot alkohol dan dibakar dengan spiritus hingga menyala lalu matikan
kembali. Aduk bibit dengan kawat dan masukkan bibit pada leher baglog hingga
penuh dan tutup dengan kapas. Berikutnya bibit di inkubasi untuk mendapatkan
miselium. Terakhir adalah memindahkan baglog yang tumbuh miselium pada kumbung.
Cara menanam jamur tiram terakhir adalah dengan memberikan lubang pada baglog
untuk tumbuh jamur.
Terimakasih untuk tidak berkomentar SPAM :)
EmoticonEmoticon