Perbedaan Dropship dan Reseller Yang
Wajib Anda Ketahui – saat sekarang ini perkembangan internet
meningkat sangat pesat, jika dahulu hanya sedikit masyarakat yang menggunakan
internet, namun sekarang hampir setiap orang mengetahui dan menggunakan
internet. Berbagai macam kegunaan internet baik untuk bisnis, untuk komunikasi
dan untuk hiburan. Dalam jual beli barang dan jasa, dahulu masyarakat
menggunakan cara manual dengan tatap muka langsung, namun sekarang hanya dengan
memesan di internet tanpa bertemu antara penjual dan pembeli dapat terjadi
transaksi penjualan. Jika dahulu orang ingin membuka usaha harus membeli stok
barang dahulu, namun sekarang tanpa ada stok barang, kita sudah dapat memiliki
usaha dan memiliki barang untuk di jual.
Sistem Pemasaran Baru - Sekarang
bermunculan sistem pemasaran dalam menjual barang salah satunya adalah sistem
dropship dan sistem reseller. Ada beberapa keuntungan dan kekurangan dalam
sistem baru tersebut, namun keduanya jika dikelola dengan baik dan benar maka
akan sangat bagus. cara menjadi dropshiper dan reseller sangat mudah, namun
perlu anda harus mengetahui dahulu perbedaan dropship dan reseller sebelum anda
menekuni sistem pemasaran tersebut.
baca juga : cara memulai usaha kosmetik online
SiapaBisnis akan mengulas perbedaan
dropship dan reseller
Permodalan
jika
dahulu anda ingin membuka usaha, pastinya anda membutuhkan modal untuk buka usaha.
untuk sistem pemasaran reseller, anda harus memiliki modal untuk membeli stok
barang yang kemudian akan anda jual lagi. Namun harga barang reseller biasanya
lebih murah dibandingkan dengan membeli barang dengan cara biasa. Sedangkan untuk
dropship tidak memerlukan modal untuk membeli stok barang.
Stok barang
Perbedaan
yang paling utama adalah ada tidaknya stok barang. Pada sistem reseller
sebelumnya harus melakukan pembelian barang terlebih dahulu sebagai stok barang
yang nantinya akan dijual kembali. Sedangkan untuk sistem dropship anda tidak
perlu melakukan pembelian barang.
Risiko Usaha
Usaha
apapun pasti memiliki risiko, apakah risiko usahanya kecil atau risiko usahanya
besar. Risiko sangat tergantung pada sistem usaha, produk dan pemasaran yang
dijalankan. Jika dalam sisitem reseller, risiko usaha lebih besar dibandingkan
dengan dropship karena sistem reseller, anda harus membeli dan menstok barang
terlebih dahulu. Jika barang tersebut cepat laku maka tidak apa apa, namun jika
produk tersebut tidak laku maka menjadi risiko usaha yang besar untuk anda.
sedangkan dropship memiliki risiko jika ternyata tidak memiliki produk yang di
jual (saat anda menawarkan dan terjadi deal, ternyata barangnya sedang kosong)
dan dari sisi tersebut maka anda tidak dipercaya oleh pembeli.
Keuntungan usaha
Untuk
sistem reseller biasanya keuntungan yang didapat lebih besar karena pada saat
pembelian stok produk biasanya di kasih harga yang lebih murah. Sedangkan untuk
sistem dropship keuntungan yang didapat jika berhasil menjual lebih sedikit.
Pelayanan
Yang
perlu anda ketahui, sistem reseller selain tugasnya untuk memasarkan, tugas
lainnya adalah mengurusi proses dari packing sampai mengirim barang dan sampai
ke tujuan, jadinya lebih ribet. Sedangkan sistem dropship hanya bertugas untuk
memasarkannya saja, untuk urusan packing dan mengirim barang urusan pemasok.
Strategi pemasaran
Sistem
reseller menjual dan menawarkan barang melalui online dan penawaran fisik. Reseller
bisa menawarkan barang / produk melalui cara konvensional. Namun untuk sistem
dropship biasanya hanya menawarkan barang / produk melalui online saja.
Demikian
yang bisa saya jelaskan mengenai perbedaan
dropship dan reseller, semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda.
Terimakasih untuk tidak berkomentar SPAM :)
EmoticonEmoticon